Saturday 2 July 2016

Tears of An Angel

Pada era sebelum masehi hingga 10 abad silam, Dunia dipenuhi dengan berbagai kepercayaan. Dewa-dewa disembah, Raja-raja diagungkan, dan Manusia yang terlahir dengan kelebihan pun dipuja-puji... Jadi jangan heran mengapa di masa kini ada begitu banyak mitos dewa ataupun urban legend purbakala yang penuh misteri - Silahkan tunjuk hidung para nenek moyang kita. Sampai di suatu masa (pada jaman Eropa kuno), Lahirlah beberapa manusia yang punya kemampuan laiknya penyihir, atau malah dianggap setara dengan dewa... Saking hebatnya mereka, Tahukah apa julukan yang diberikan? Ya, “Lucifer's Angel”, Atau singkatnya sang manusia utusan dewa.




Dalam kehidupan biasa, Tak ada yang membedakan mereka (penyihir atau yang disebut dengan lucifer’s angel tadi) dari kita… “Just human with natural talent, Nothing special!”. Ada pemikir/ilmuwan jenius, filosofis brilian, hingga pencipta teori dunia. Mungkin ada juga beberapa diantara mereka yang konon dianggap mampu “menyembuhkan” penyakit-penyakit misterius. Tapi dari beberapa sumber literatur yang saya baca itu hanyalah kepandaian untuk membuat obat-obatan manjur yang diturunkan dari generasi ke generasi... Kalau sekarang mungkin sebutannya adalah tabib, sinshe, atau yang lebih gampang: dokter.


Tapi dulu ceritanya tak se-simple itu. Karena dunia dipenuhi dengan kepercayaan yang beraneka ragam, Masing-masing ajaran pun tak ingin kalah satu dengan yang lainnya untuk menanamkan ideologinya kepada orang lain… Hanya demi kekuasaan dan keagungan di jaman kerajaan kuno. Dan coba tebak apa yang paling ditakuti oleh sekte-sekte duniawi tersebut? Yup, Orang yang memiliki kelebihan tadi – Mereka dianggap penyihir yang membahayakan kepercayaan terhadap sosok “dewa” yang telah ditanamkan di para pengikutnya.



“ In their hearts they fear your demands. You know their minds won't accept you, they'll never understand”



Puncaknya, Pada 5 Desember 1484, Paus Inosensius VIII (Roma) mengeluarkan sebuah surat resmi kepausan yang mengutuk ilmu sihir. Ia juga jadi orang yang bertanggung jawab atas terbitnya buku berjudul Malleus Maleficarum,atau The Hammer of Witches (Palu Penyihir) - Yang isinya kisah rekaan tentang penyihir yang berdasarkan cerita rakyat, menyajikan alasan yang menentang ilmu sihir secara teologi maupun hukum, dan menyediakan panduan untuk mengenali dan menumpas para penyihir. Akibatnya, Perburuan penyihir pun merebak di Eropa - yang meluas melintasi Samudra Atlantik hingga ke Amerika.

Lebih dari 70 persen tertuduhnya adalah kaum wanita, terutama para janda, yang sering kali tidak punya pembela. Korbannya mencakup orang miskin, ilmuwan, penemu teori, kaum lansia, dan tabib wanita - Mereka berakhir menyedihkan, karena tuduhan soal ilmu sihir tidak perlu bukti apapun di pengadilan... Siksaan hingga mati, hukuman gantung, penggal ataupun dibakar hidup-hidup sudah jadi hal yang tak asing lagi kepada orang-orang yang dianggap “penyihir” tersebut.


“Beyond this world you'll be safe from their wicked fears…”



Lebih dari 5 abad kemudian, Kisah tersebut terulang lagi... Dimana para pembuat perubahan, penemu, ilmuwan hingga orang-orang hebat seakan dihabisi oleh umat manusia sendiri – Yang jutsru ingin dibantu oleh mereka sepenuh hati. Bedanya, Kali ini jelas tanpa siksaan mengerikan seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Tapi sakit dan kekecewaan yang dirasakan? Tak bisa diungkapkan lewat beberapa penggal kata dari penulis amatir seperti saya.

Dimana hal tersebut terjadi? Di sebuah Negara yang dijuluki “Atlantis” karena kekayaan alam dan sumber daya manusianya yang luar biasa... Di sebuah Negara yang konon mampu memusnahkan setengah umat manusia di dunia dengan hijaunya hutan dan gunung berapi yang siap memuntahkan isi perut bumi... Di sebuah Negara bernama: Indonesia.


“Fly away, fly away... From the torch of blame… They hunt you, The Lucifer's Angels!”

No comments:

Post a Comment